Distributed Denial Of Service (DDOS) Attack Dari Negara Tirai Bambu ke Indonesia.

Mungkin bagi sebagian Sysadmin, ISP (Internet Service Provider) ataupun admin jaringan di indonesia, beberapa minggu terakhir ini merupakan sesuatu yang sedang di hadapi. berbagai macam bentuk serangan di lancarkan. sebelum membahas lebih jauh kita akan pahami apa itu DDOS melalui video ini.

 

Jika merujuk ke http://www.digitalattackmap.com/ memang serangan ke indonesia tidak ke detect karena tidak terlalu besar.

digitalattackmap

Rekening Bersama (Rekber) 100% aman kah?

Kaskus yang merupakan forum online terbesar di indonesia, yang juga terkenal dengan FJB (Forum Jual Beli)nya belakangan ini di hebohkan oleh kasus penipuan yang di lakukan oleh salah satu penyedia jasa rekening bersama (rekber) terpopuler di Kaskus, Blackpanda.

Menurut data yang diunggah dalam thread Kaskus, korban BlackPanda mencapai 160-an anggota, dengan total dana yang nyangkut mencapai Rp509 juta.

Rekber bagaimana mekanismenya?

di ambil dari situs https://rekberblackpanda.com/ mereka menyampaikan mekanisme dengan 7 (tujuh) langkah yaitu :

  1. Penjual dan Pembeli sepakat untuk menggunakan jasa REKBER BLACKPANDA, pastikan kedua belah pihak telah memahami aturan penggunaan jasa.
  2. Pembeli kemudian mentransfer sejumlah total harga barang + tarif REKBER BLACKPANDA ke salah satu rekening BLACKPANDA.
  3. Form transaksi baru, di isi OLEH PEMBELI setelah melakukan transfer. Setelah validasi oleh sistem, pembeli dan penjual akan mendapat informasi login melalui SMS, silahkan login untuk update data pribadi dan update status transaksi.
  4. Penjual mengirimkan barang kepada pembeli, kemudian penjual mengupdate status transaksi dan no. resi pengiriman via web.
  5. Barang tiba di tujuan, Pembeli melakukan konfirmasi via sms atau update status transaksi
  6. RekberBlackpanda meneruskan dana kepada penjual, maksimal 3×24 jam setelah pembeli mengkonfirmasi penerimaan barang
  7. Dana diterima Penjual, transaksi selesai

Jadi penyedia jasa rekber merupakan perantara atau pihak ketiga antara pembeli dan penjual, dimana seandainya penjual melakukan penipuan dan tidak mengirimkan barang kepada pembeli, maka mereka akan mentransfer kembali uang pembeli ke rekening pembeli. sangat mudah dan mengiurkan apalagi dengan biaya jasa yang sangat murah.

Harga Produk

Rp. 10.000,- s/d Rp. 5.000.000,- = Rp. 10.000,-
Rp. 5.000.001,- s/d Rp. 10.000.000,- = Rp. 20.000,-
Rp. 10.000.001,- s/d Rp. 20.000.000,- = Rp. 30.000,-
Lebih dari Rp. 20.000.000,- = Call

Namun benar kah Rekening Bersama (Rekber) 100% aman ?
Hingga saat ini ada empat rekber populer di Kaskus, yakni Piggybank, Blackpanda, Sanbank, dan Inapay. Kendati demikian seluruh rekber tidak berada di bawah naungan Kaskus dan statusnya sama seperti anggota lainnya di forum Kaskus.
Menanggapi hal tersebut, Andrew Darwis selaku Chief Community Officer (CCO) atau yang kerap disebut “Mimin” mengaku telah melakukan tindakan. Ia juga menyarankan agar para korban segera melapor ke polisi.

“Karena Kaskus bukan korban, jadi kami enggak bisa lapor ke polisi. Tapi nanti kalau sudah ada laporan polisi, kemudian polisi minta data dan lain sebagainya, baru kami kasih,” ungkap Andrew.

Satu hal lagi sesuai pengalaman sendiri, ketika melakukan transaksi menggunakan rekber, ketika saya post di threadnya rekber, disana nomor handphone saya terpajang. eh..malam harinya malah banyak banget penipu yang nelpon dengan berbagai modus.
Di Posting selanjutnya saya akan mencoba berbagi tips cara aman transaksi online.
(tdy)

Abdullah Az Zubair dengan Panggilan Ubay, Putera Pertamaku

Mungkin banyak dari rekan-rekan semua yang bertanya kenapa saya memberikan nama nya Abdullah Az Zubair, saya akan coba jelaskan melalui tulisan ini.

Nama adalah ciri atau tanda, maksudnya adalah orang yang diberi nama dapat mengenal dirinya atau dikenal oleh orang lain. Dalam Al-Qur’anul Kariim disebutkan;

يَا زَكَرِيَّا إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ اسْمُهُ يَحْيَى لَمْ نَجْعَل لَّهُ مِن قَبْلُ سَمِيًّا (7) سورة مريم

“Hai Zakaria, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia” (QS. Maryam: 7).

Pertama, Pemilihan Nama Depan Abdullah berdasarkan hadits yang diriwayatkan Muslim dalam Kitab Shahihnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

إِنَّ أَحَبَّ أَسمَائِكُمْ إِلَى اللَّهِ عَبدُاللَّهِ وَ عَبدُ الرَّحْمَنِ

“Sesungguhnya nama yang paling dicintai Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.”(HR. Muslim no. 2132)

Karena nama tersebut adalah nama terbaik, sampai-sampai di kalangan para sahabat terdapat sekitar 300 orang yang bernama Abdullah.

Kedua, Az Zubair di ambil dari nama sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Zubair bin Awwam bin Khuwailid radhiyallahu ‘anhu  Beliau merupakan salah seorang “mubasyirin bil-jannah” (sepuluh sahabat yang dijamin masuk syurga). Beliau merupakan salah seorang pejuang yang hebat. Bersama dengan Khalid Al Walid radhiyallahu ‘anhu ,

Berikut Kisahnya :

Lanjutkan membaca “Abdullah Az Zubair dengan Panggilan Ubay, Putera Pertamaku”

INTERNET

Dengan INTERNET , kita tidak perlu lagi ke tempat peminjaman komik utk rental komik, cukup download E-Booknya Di internet
Dengan INTERNET , kita tidak perlu lagi Ke Tour and Travel untuk beli tiket pesawat, cukup langsung di website maskapai
Dengan INTERNET, kita tidak perlu lagi Ke Supermarket atau toko baju, cukup buka website e-commerce terpercaya, barang langsung sampai di rumah
Dengan INTERNET, kita tidak perlu lagi ke Kantor pos untuk berkirim surat cukup kirim Email, detik itu juga E-mail yang di kirim langsung masuk ke penerima
Dengan INTERNET, Kita tidak perlu lagi ke telepon Umum untuk berkomunikasi,Kita Bisa ngobrol sepuasnya via video call atau chat dengan teman lama sepuasnya

Tanpa INTERNET, Seorang Petani di desa bisa hidup tenang, tanpa harus jalan menunduk menatap smartphone, dan menyapa setiap orang yang di temui di jalan
Tanpa INTERNET, Seorang Pedagang bisa berinteraksi di pasar dengan pembelinya dengan sedikit candaan dan tawa hangat, tanpa harus duduk di depan komputernya menunggu pembeli.
Tanpa INTERNET, Seorang Kolektor perangko bisa mengumpulkan prangko dari sahabatnya dari seluruh dunia dengan saling mengirim surat lewat pos
Tanpa INTERNET, Seorang Kerabat Mengunjungi Saudaranya untuk silaturahmi dan berbagi informasi dengan mengajak keluarganya, duduk di temani teh hangat dan cemilan.
Tanpa INTERNET, Seorang ibu bisa belanja sayuran sambil bercanda dengan sesama temannya di gerobak penjaja sayuran atau “Gerandongan”

(Pengguna Internet Indonesia 32,8 % dari total penduduk Indonesia Tahun 2013 Sumber : APJII )

yang ingin komunikasi langsung dengan saya hubungi disini

Sehubungan saya gak terlalu sering login di wordpress, rata2 hanya sekali seminggu gitu, jd bagi rekan2 yg pengen sharing masalah pengadaan ataupun open source software atau apapun. Hubungi saya via email at : teddy.yuliswar@gmail.com, klo email insyaAllah segera saya balas. Hal ini utk menanggapi seringnya saya telat balas komentar rekan2 di blog saya ini, terimakasih 🙂

Teknologi : Menghancurkan Bisnis dan Membangun Bisnis

Tulisan ini sengaja saya tulis setelah tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya ketika minggu sore di rumah dengan kegiatan hanya main game di laptop kecil saya.

“Kemana yah perginya bapak-bapak tukang cetak foto dulu yang ada di sekitar kampus dekat mesjid tempat saya mengaji al-quran dulu?”.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat dewasa ini membuat sebagian usaha menjadi benar-benar mati atau sebagian “mati suri”, usaha yang benar-benar mati yang seperti saya contohkan tadi adalah sudah tidak ada lagi (jarang) kamera yang menggunakan film ber klise, sehingga usaha cetak foto kilat yang menggunakan box di temani lampu remang berwarna merah, air dan kompor sudah jarang kita temui.

yang ada sekarang adalah cetak foto digital menggunakan media penyimpanan removable disk seperti flashdisk, CD atau bahkan dari HP/Kamera langsung.

“Lalu si bapak-bapak yang memiliki keahlian cetak foto kilat dulu sekarang kerja apa?”

Lanjutkan membaca “Teknologi : Menghancurkan Bisnis dan Membangun Bisnis”

Linux bebas virus – Mitos atau Fakta?

Setelah melihat artikel tentang virus yang dibuat dengan bahasa pemrograman python yang menyerang sistem Mac, membuat saya bertanya-tanya apakah Sistem Operasi Linux yang selama ini saya gunakan benar-benar bebas virus atau tidak.
Bila kita berbicara tentang Linux, mitosnya adalah Linux sama sekali bebas virus. Tapi faktanya adalah ADA virus di Linux. Tidak banyak memang, tapi ada. Beberapa ahli IT beranggapan bahwa virus di Windows lebih banyak karena OS ini lebih terkenal, dan nantinya bila Linux juga mulai dipakai secara signifikan pasti akan ada serangan virus juga. Lalu apakah Linux akan sama dengan Windows nantinya?

Sebenarnya Linux tidak sama dengan Windows, karenanya keduanya dibangun pada basis yang berbeda. Linux malah lebih mirip dengan Mac karena sama-sama dibangun diatas sistem UNIX.

Tapi sebelumnya kita akan membahas bagaimana sebuah virus di Microsoft Windows bisa menginfeksi. Setidaknya ada beberapa cara, yaitu:

  1. Mengakses program dengan sembarangan, termasuk download aplikasi terinfeksi (biasanya crack bajakan)
  2. Celah yang terbuka dari sistem. Biasanya masuk melalui jaringan internet atau LAN. Dulu ada virus Windows bernama beagle dan nimda yang terkenal karena kemampuannya menyebar di jaringan (kala itu virus ini revolusioner)
  3. Tidak hati-hati membuka attachment file dan link website, termasuk file MS Office yang terinfeksi.
  4. Tertipu dengan penampakan virus, misalnya file virus yang disamarkan sebagai file gambar porno (umum dilakukan oleh virus di Indonesia)
  5. Tertular melalui media removeable macam flashdisk.

Yang pertama, ada perbedaan mendasar antara Windows dan Linux, yaitu masalah hak akses file. Pada Windows, terutama versi home edition (untuk versi bussines/corporate saya belum mencoba, tapi sepertinya ada) tidak dikenal hak akses suatu file/folder. Contohnya di Linux, bila anda mempunya sebuah file, maka file itu akan mempunyai 3 macam hak akses, yaitu user, group, dan everybody. Tiap hak akses file mempunyai 3 parameter yaitu read (r), write(w), dan executabled(x). jadi pada waktu kita melakukan pengecekan file di Linux akan didapatkan seperti ini:
-rwxr-xr-x 1 ferry disk 4401932 May 28 2011 unetbootin-linux-549

artinya untuk file diatas: (dibaca dari kiri per 3 digit)
1. hak akses user dimiliki user ferry dengan hak read, write dan executabled (rwx)
2. hak akses group dimiliki oleh group disk dengan hak akses read dan executabled (r-x)
3. hak akses everybody dengan hak akses read dan executabled (r-x)
File diatas hanya bisa dibaca dan dieksekusi oleh group disk dan everybody tapi tidak bisa ditulis selain oleh user ferry.

Hal mendasar ini yang membuat sistem Linux aman, sangat kontras dengan Windows. Awal mulanya Windows menggunakan tipe filesystem FAT yang tidak mengenal hak akses. Baru di NTFS (mulai Windows NT, lalu dilanjutkan ke 2000, dst), Windows memperkenalkan hak akses ini, tapi pengaturan hak akses ini tidak dilakukan secara langsung. Saya yakin bahwa banyak pengguna Windows yang tidak tahu akan hak akses suatu file. Hak akses folder baru akan terasa bila komputer Windows anda memiliki beberapa username, biasanya folder Documents antar username tidak bisa dibuka.

Tampilan hak akses di Linux

Yang kedua, semua file executabled (*.exe – aplikasi) dikenali dari beberapa digit pertama (header) dari file itu, biasanya 2 digit pertama adalah MZ. Celakanya Windows membaca file bukan dari header file, tapi dari extension file terutama saat menampilkan icon. Jadi saat ada file virus dalam bentuk *.vbs (VB Script), saya bisa menyamarkan file ini dalam bentuk TXT, HTML bahkan JPG. Nah inilah yang dilakukan beberapa virus yang mencoba mengelabui user dengan cara menyamar sebagai file lain.

Yang ketiga, pada saat selesai instalasi Windows, anda akan langsung diberikan user dengan hak administrator. Memang di Windows 7 sudah ada dialog yang menanyakan konfirmasi user (meniru Linux/Mac??) saat ada file mencurigakan mencoba menulis sistem. Tapi berapa banyak user yang tidak tahu maksud dialog itu selain klik CONTINUE atau CANCEL saja?

Dialog konfirmasi di Windows

Saya tidak mau membahas apakah Windows dibuat dengan jelek atau tidak, tapi 3 hal diatas yang membuat Windows sangat rentan pada virus.

Lalu bagaimana dengan Linux? Wikipedia mencatat ada 29 virus, 3 trojan, dan 12 worms yang sudah teratasi. Virus-virus di Linux kebanyakan menyerang aplikasi, jadi lebih bersifat karena sebuah aplikasi memiliki celah. Tapi bukan berarti Linux bebas virus, Kecenderungan Linux yang menjadi semakin mudah digunakan bisa membuat Sistem Operasi ini rentan terhadap virus. User memang tidak bisa menghapus file yang ada di system, tapi Linux sekarang juga mempunyai satu celah besar yang disebabkan oleh sebuah aplikasi yang saat ini dipakai secara luas, yaitu sudo (switch user and do).

Pada waktu selesai instalasi Linux, biasanya akan ditanyakan password untuk user root (superuser). Dan user pertama yang terinstalasi pada Linux Ubuntu akan menjadi administrator yang bisa mengacak-acak sistem dengan tambahan perintah sudo. Perintah sudo sendiri akan membuat user mudah mengatur system, misal mengatur jaringan, instalasi paket aplikasi, dsb. Jadi bila saya akan membuat sebuah virus Linux, saya akan memastikan bahwa virus saya menanyakan user password dengan perintah sudo, baru nanti system secara keseluruhan terinfeksi. Tapi perintah sudo juga bisa dibatasi untuk tiap user, jadi dalam hal ini Linux memang sudah mempunyai pencegahan.

Lalu bagaimana dengan link atau attachment yang memanfaatkan celah di peramban internet atau email client? Dalam hal ini anda bisa tenang, karena aplikasi seperti peramban internet dan email client tidak mempunyai akses penulisan file ke system. Tapi plugin dan add-on jahat bisa menanyakan password dan membuat sebuah file startup di folder home seorang user. Untuk pengguna Ubuntu dengan gnome, biasanya akan diletakkan di ~/.config/autostart (untuk GNOME desktop) atau ~/.kde/Autostart (untuk KDE desktop). Jadi Linux memang tidak 100% bebas virus. Linux sendiri mempunyai celah yang terlihat didepan mata.

Apakah virus di Linux bisa menular melalui flashdisk? Jawabnya tidak. Hak akses file tidak dikenal oleh filesystem FAT yang biasanya dgunakan di flashdisk. Tapi di beberapa versi Ubuntu (setahu saya 10.04), filesystem FAT dipasang secara otomatis dengan hak akses rwx, mulai versi Ubuntu 10.10, pola ini dihapus. Meskipun sebuah flashdisk di Linux dapat dijalankan fitur autorun-nya, tapi eksekusi sebuah script tetap membutuhkan konfirmasi user.

Untungnya Linux sendiri didesain untuk multiuser. Jadi bila Linux digunakan di kantor, maka biasanya admin akan mempunyai username, dan pengguna biasa tidak mempunyai hak untuk mengubah system, jadi tidak terdapat pada daftar ijin penggunaan sudo.

Kesimpulannya, Linux memang tidak 100% aman, ada celah melalui startup file, sudo, add-on, dsb, Secara keseluruhan Linux dan Mac jauh lebih aman daripada Windows. Jadi bila anda menginginkan sebuah Sistem Operasi yang lengkap dan aman, gunakanlah Linux.

Saya menyarankan penggunaan Linux untuk kantor karena akan dapat mengurangi biaya maintenance secara signifikan dalam hal perawatan terhadap virus. Sebagai gambaran, di sekolah tempat saya mengajar, pada waktu kami menggunakan Windows di tahun 2005-2006, instalasi ulang sistem dilakukan setiap 6 bulan sekali. Tapi dengan Linux, bahkan saya tidak perlu instalasi ulang selama 1 tahun lebih, kecuali update software macam OpenOffice.

Ayo pakai Linux dan OpenSource, kurangi pembajakan, membajak itu dosa, pendosa tempatnya di neraka. :)

Sumber: http://betweenmeandlinux.wordpress.com/2012/04/30/linux-bebas-virus-mitos-atau-fakta/